Tanda baca adalah simbol yang tidak
berhubungan dengan fonem (suara) atau katadan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur
dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang
dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa,
lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu
gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.
Beberapa
jenis tanda baca yang penting antara lain adalah:
·
Titik (.)
berfungsi untuk menandai akhir kalimat berita, atau untuk keperluan singkatan,
gelar, dan angka-angka
Contoh:
Abd. Razaq , SPd
Drs. H.
Kholilurrahman
Prof. Ir. Arie
Musthofa
1. Ketuhanan yang
maha esa (bait pertama dari pancasila)
·
Koma (,)
berfungsi untuk memisahkan anak kalimat atau hal-hal yang disebutkan dalam
kalimat, juga untuk keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka.
Contoh:
jika kamu bukan
hewan, jin, tau setan, maka dengarkan apa yang gurumu katakan.
·
Tanda ((..))
kurung berfungsi untuk menjelaskan suatu istilah yang belum banyak diketahui
oleh banyak manusia yang baik juga ada yang jahat di dunia ini.
Contoh:
Kamu jangan egois
(mementingkan diri sendiri).
Karena di persahabatan
itu satu untuk semuanya.
·
Tanda (`) kutip
satu berfungsi untuk mengasosiasikan suatu istilah.
Contoh:
Apakah kamu sudah
membaca puisi Arie Musthofa. Yang berjudul 'inikah yang dinamakan cinta'
·
Tanda
("...") petik berfungsi untuk menandai kalimat langsung atau
percakapan dalam naskah drama.
Contoh:
Arie:
"hey,"
Ririn: "hey
juga.Gimana kabarmu?"
Arie: "saya
baik! Kamu?"
Ririn:
"alhamdulillah, saya juga baik"
(Contoh tanda petik
yang di pakai dalam dialog)
·
Tanda (!) seru
berfungsi untuk menegaskan, memberi peringatan bahwa kalimat yang bertanda seru
tersebut perlu untuk diperhatikan.
Contoh:
Hey......., jangan
lakukan itu!.
(Tanda seru yang di
pakai untuk memberi peringatan bahwa sesuatu itu tidak boleh di lakukan)
·
Tanda (?) tanya
berfungsi untuk melengkapi kalimat tanya.
Contoh:
Hey friend, kamu mau
kemana besok malam?
·
Tanda (...-...)
hubung berfungsi untuk menghubungkan penggalan kata, kata ulang, rentang suatu
nilai.
Contoh:
Kita harus pergi
bersama-sama. Biar acara kita semakin seru.
·
Titik dua (:)
berfungsi untuk mengawali penguraian suatu kalimat.
Contoh:
Saya adalah manusia;
punya mata, telinga, hidung, kaki, tangan, dan rambut.
·
Tanda Titik Koma (;) digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih
apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung.
contoh:
Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang, apel, dan jeruk.
Agenda rapat ini meliputi pemilihan ketua, sekretaris, dan
bendahara; penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja;
pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.
·
Tanda Elipsis (...)
dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam
suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Contoh
Kalau begitu ..., marilah kita laksanakan.
Jika Saudara setuju dengan harga itu ..., pembayarannya
akan segera kami lakukan
·
Tanda Kurung siku ([])dipakai untuk mengapit huruf, kata,
atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian
kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau
kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Contoh
Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
Ia memberikan uang [kepada] anaknya.
Ulang tahun [hari kemerdekaan] Republik Indonesia jatuh
pada hari Selasa.
·
Tanda Penyingkat
atau Apostrof (') menunjukkan penghilangan bagian kata atau
bagian angka tahun.
Contoh
Dia 'kan sudah kusurati.
|
('kan = bukan)
|
Malam 'lah tiba.
|
('lah = telah)
|
1 Januari '08
|
('08 = 1988)
|
Referensi
http://berbahasa-bersastra.blogspot.co.id/2012/06/pemakaian-tanda-baca-sesuai-eyd.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar